Sabtu, 01 Oktober 2011

Makin Liarnya Remaja Kita di Era Millenium



Masa remaja adalah masa-masa yang paling indah. Pencarian jati diri seseorang terjadi pada masa remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah benar, remaja merupakan generasi penerus bangsa, yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan kualitas kinerja, dan mental yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa depan bangsa ini.

Namun melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan kualitas negara di masa yang akan datang, sepertinya bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.  Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat ini, cenderung mencapai titik kritis.  Telah banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan  yang dapat merusak masa depan.

Remaja merupakan sebuah proses menuju dewasa yang tidak mungkin dapat di putar kembali. Remaja mempunyai kesempatan untuk merangkai masa masa yang indah dan berkesan, sehingga terkadang remaja sering lepas kendali terhadap godaan pergaulan, lingkungan, bahkan perilaku negatif.

Sex bebas kerap dihubungkan dengan sebuah kebutuhan biologis seorang atau sepasang insan manusia. Dan remaja, rentan terhadap godaan untuk melakukan sex bebas, atau melakukan hubungan badan sebelum waktunya.

Pembinaan orangtua juga sangat diperlukan, untuk memotivasi para remaja untuk menjauhi tindakan yang dikatakan nekat itu. Dengan berbagi kisah dan pengalaman pada anak anak nya, tentu mendorong remaja untuk menyadari sisi baik dan buruk pada suatu peristiwa hubungan intim laki-laki dan perempuan.

Pengetahuan yang setengah-setengah, justru lebih berbahaya ketimbang tidak tahu sama sekali. Karena itu, salah kaprah akan informasi seks di mata remaja, tentunya harus diluruskan. Kalau tidak, bisa jadi remaja akan menganggap bahwa, berhubungan intim sebelum menikah, bukanlah sesuatu yang perlu diperhatikan dengan serius.

Untuk menghindari sex bebas, para orangtua atau bahkan para remaja itu sendiri memiliki berbagai inisiatif. Satu contohnya adalah pernikahan dini. Sebuah nama yang lahir dari komitmen moral dan keilmuan yang sangat kuat, sebagai sebuah solusi alternatif. Ketika fitnah syahwat kian tidak terkendali, ketika seks pranikah semakin merajalela, terutama yang dilakukan oleh kaum muda yang masih duduk di bangku-bangku sekolah. Tidak peduli apakah dia smp bahkan sd, apalagi sma maupun perguruan tinggi. Jika terus dibiarkan tanpa binaan, bagaimana nasib generasi muda bangsa ini? Masa Remaja memang masa terindah dalam hidup yang tidak akan bisa diputar kembali. Tapi bukan berarti di saat-saat itu, kita boleh "MEMBEBASKAN" segalanya. Hei, Ini memprihatikan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar