Senin, 25 Juni 2012

Abstraksi Terindahku


                                                                                                              Jakarta, 15 Juni 2012




Seketika aku merasa memulai kembali semangat jiwaku yang sempat redup.

Sekejap aku teringat bahwa masih banyak hal di masa lampau yang ku gantungkan jawabannya

Sedetik berikutnya aku tersentak bahwa rentetan di setiap peristiwa, seperti sapaan dari Tuhan

Bahwa seharusnya aku belajar dari semua kesalahan yang kutinggalkan begitu saja, tanpa kucari tau jawabannya.

Kini kupahami satu garis bernama niat,
Perhatikan apa yang tidak bisa kulakukan, tapi bisa aku berikan sentuhan lain
Dengarkan seru perih yang menggalaukan, kemudian tantang diri sendiri sebagai media motivasi

Serangkaian kata, mungkin tidak akan cukup menggambarkan seluas dan sedalam apa isi hatiku.
Tapi hanya dengan merasakan hadirnya setitik cinta dari hatimu untukku, maka aku punya alasan mengapa aku bisa bertahan untuk berada di sisimu.

Memilih kamu adalah langkah ...
Ibarat hujan, badai, angin dan sejenis rintangan lainnya, tetap harus aku hadapi.
Salah atau benar,
Biarkan aku sendiri yang cari tau jawabannya.
Sampai aku tau kelak,
Harus maju atau putar balik.
 
Senyummu adalah energi tak kasat mata buatku,
Dan semua yang ada tentangmu adalah warna hariku.

Abstraksiku yang terindah adalah kamu.
Jadilah dirimu sendiri, karena aku ingin menelusuri hidupmu yang jujur dan sederhana.

Hei kamu, 
I think I miss you
˘)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar