Minggu, 12 Juni 2011

AKU BUKAN JALANGMU !!!


Kau muncul setelah berbulan bulan kau menghilang
Menyampakkan aku dan kewarasanku
dalam ketidak pastian
Saat itu aku nyaris tak mampu lagi membedakan antara hidup dan mati

Seperti mayat yang masih bisa bernafas
Seperti manusia yang tidak sanggup lagi berdiri
di atas kedua kaki dan otak yang yang lumpuh
Dan kau datang dengan kemarahanmu
Tiba tiba mencaci dengan kekuatan emosi butamu

Seperti seorang jalang
yang salah atau tidak,
tetap saja salah di mata lelaki biadab
Seperti seorang jalang
yang dikira banyak orang,
pantas menjadi sasaran amukan atas kuasa lelaki biadab
Seperti seorang jalang
yang dicari dan ditinggal pergi sesuka suasana hati, demi memuaskan nafsu segala bentuknya lelaki biadab

Bukan begitu ... ?
persis seperti seorang jalang!

Kau memang tidak secara jelas mengatakan itu
di depan mukaku
Tapi perempuan ini merasa diperlakukan seperti itu!

Sadarlah!
Kau tuduh aku dengan kebuasanmu,
dan aku tercengang dalam ketidakpahamanku
Kau teriakkan ancamanmu yang sekiranya kau pikir mampu menggoyahkan aku pada kebingunganku

Sampai aku benar benar tersentak dan tersadar
bahwa kau seperti berbicara
pada seorang wanita cantik,
berdandan menor,
berpakaian tipis,
dan berperilaku seperti wanita murahan...
tepat ke arahku

Tuan, aku bukan jalangmu!
Yang dulu dengan mudahnya jatuh ke dalam jurang rayuan manis buatanmu yang ternyata rekayasa belaka

Dengar, aku bukan jalangmu!
Yang sesukamu kau permainkan hati dan ketulusannya ketika menunggumu kembali dalam kesimpangsiuran sepeninggalanmu

Bukan! Aku bukan jalangmu!
Yang kau kira kira bisa kau pakai layaknya kasur sebagai sandaran lelah
dan kau tinggalkan saat kau harus beranjak
memuaskan rasa bangga tas tahtamu.
Dan aku hanya diam
ketika kau bercinta dengan perempuan lain
tepat di hadapanku!

Aku perempuan biasa!
Sama seperti perempuan perempuanmu pada umumnya

Aku punya mata,
yang mungkin kau tidak tahu
bahwa aku pernah berusaha tidak memandang keindahan lelaki lain demi mencintaimu

Aku punya telinga,
yang mungkin juga tidak kau ketahui
kulindungi kau dari berbagai cercaan
tentangmu demi menjaga kewibawaanmu

Aku punya perasaan,
yang entah kau tahu
atau bahkan kau tidak ingin tahu
bahwa aku pernah selalu berusaha dengan ketulusanku menjadi seperti yang kau inginkan

Kecewa itu pasti,
tapi aku yakin kau akan tetap menutup mata,
telinga dan perasaanmu pada apa yang terjadi padaku

Ini aku,
perempuan yang pernah jatuh cinta
pada lelaki gagah berani dengan ketampanannya
juga kepandaiannya berbisa racun,
yang ternyata berotak kosong
tanpa rasa manusiawi

Kini aku melangkah mundur,
kehilangan kewibawaan,
kemewahan fisik,
dan kesempurnaan kesejatianmu

Aku tersadar atas keomponganmu
pada tebaran sejuta pesonamu,
bahwa aku benar salah menilai tentangmu

Aku memang pernah mencintaimu
Aku pernah dengan sungguh-sungguh mencintaimu
Dan kau tidak pernah menghargai itu
sebagai penyempurna hidup

Kau bayar aku dengan dugaanmu,
yang kau kira-kira,
yang kau rekayasa,
yang kau tebak-tebak
tanpa kau pastikan kebenarannya padaku

Aku dengan kebebasanku merasa bahagia
dengan berakhirnya ketidak pastian sebelumnya

Segalanya terjawab dalam kepanikanmu
yang membabi buta menyerangku

Aku tersenyum untukmu
dan merelakan lepasnya cinta ini,
mati dan terkubur begitu saja

Dengar Bung, aku bukan jalangmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar