Kamis, 16 Agustus 2012

RIBUAN LANGKAHKU SETAHUN INI

Hidup ini aneh ya…
Entah apa yang terjadi sama aku, tepat setahun yang lalu.
Aku bingung bagaimana cara menjabarkan semua yang kujalani selama lebih dari 300 hari ini.
Aku masih ingat, di bulan November 2010, waktu aku kenal kamu…kamu minta nomer telpon. Dan disitu jadi awal hubungan kita. Aku senaaaang sekali. Aku bahkan bahagia. Hari-hari yang aku lalui, ngobrol sama kamu lewat telpon. Cuma jam tidur yang memisahkan obrolan kita sejenak. Kamu tau nggak, kamu sudah mengisi hari-hariku dengan canda tawa, semangat, dan nasehat. Walaupun mungkin bisa aja, kamu berbohong!
Aku tidak mengenalmu dengan jelas, aku tidak melihat kamu siapa, aku tidak tau apa yang kamu lakukan disana. Tapi aku yakin, bahwa perasaan ini bukan kebohongan. Ini perasaan yang terlalu nyata untuk aku sangkal. That is I love you.
Aku berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang aku sayang. Aku tidak peduli jarak, usia, atau apalah itu. Aku percaya bahwa cinta adalah anugerah yang sangat indah dari Tuhan, kepada manusia. Karena cinta itu tidak buta, tuli, atau bisu. Cinta memilih, kepada insan mana dia akan jatuh. Dan itu adalah keberuntungan.
Saat itu aku percaya, Jika memang ada cinta di antara kita, kejar dan jagalah dengan baik. Maka aku melakukannya, dengan merobohkan logikaku, mendatangimu di tanggal 30 November 2010. Satu hari tepat sebelum ulang tahunmu. Sebelum hari keberangkatan itu, aku berjuang dengan rintangan yang ada, ingin memberimu kado ulangtahun yang special untuk selalu kamu pakai. Topi dan kaos.
Dengan modal keyakinan atas cinta yang masih membara hari itu, kamu datang menyambut kedatanganku di bandara. Kamu perhatikan aku…dan rasa itu semakin kuat. Sampai aku bingung, bagaimana cara mengungkapkan gejolak ini. Disimpan sakit, maka aku mengungkapkannya. Tapi ternyata itu jauh lebih sakit!
Kita pernah berjanji, jika ada pertanyaan dari orang lain, maka jawaban kita adalah saling memiliki. Terdengar konyol, kampungan, kekanakan. Tapi aku tidak perduli.
Kamu tau nggak, apa yang terjadi setelah pertemuan kita, dan aku kembali pulang? Banyak! Aku dihina, nama baikku dipertaruhkan, harga diriku nyaris tidak berarti dimata mereka yang menganggap aku merebutmu darinya. Aku ingat kamu pernah berjanji, kamu akan melindungi aku. Tapi aku terlanjur terjatuh, dan tidak ada seorangpun yang simpatik. Aku menahannya sendirian tanpa pembelaan siapapun. Dan itu sakit! Sedangkan kamu bungkam, sembunyi, menghilang entah dimana. Tapi cukup aku yang rasa, aku juga tidak mau membebani kamu.
Maka aku memutuskan untuk menyingkir. Menghilang, menyendiri. Aku tidak mau ada orang yang menemukanku selain keluargaku. Aku masih benci dengan pandangan orang tentang aku atas kamu. Ingin membencimu, sudah pernah kulakukan. Tapi itu malah menyiksaku. Seorang sahabatku memaki dan meminta agar aku melupakan kamu. Aku sudah pernah mencobanya. Tapi selalu gagal.
aku membiarkan semuanya berjalan. Berbulan-bulan…sampai kamu tiba-tiba muncul lagi, dan kamu memakiku karena suatu alasan yang menurutku terlalu konyol. Itu kah balasan yang pantas aku terima, selama aku menunggumu? Karena memang aku pernah juga memakimu dengan amarahku. Tapi saat itu aku sudah minta maaf kan? Oke, kita impas.
Kamu tau nggak setelah itu, apalagi yang terjadi? Banyak! Beberapa orang mendekat, dan aku bukan anak kecil lagi. Aku tau maksud mereka, dan itu pernah kubayangkan ketika aku masih dalam kasih sayangmu. Aku juga tidak paham, sejak kapan hubungan kita berakhir. Berkali-kali, aku malah ingat janji yang pernah aku ucapkan. Aku tidak bisa! aku punya kamu, Dendi Ariansyah.
Masih ingat nggak, dulu aku pernah bilang, selesaikan dulu kisah cinta kamu dan dia, aku bersedia menunggu. Tidak ada yang pasti di dunia ini. Tapi tidak ada yang tidak mungkin. Aku tidak pernah berhenti mencintai kamu. Sampai saat ini, aku belum sanggup. Aku sudah berusaha, tapi merasa tolol, bahkan sia-sia. Dan sampai hari ini, aku masih menyelipkan namamu dalam doaku. Jadi aku cuma bisa bertahan. Entah sampai kapan. Mungkin ini memang garis takdir Tuhan. Aku bersyukur sempat memilikimu.
Sekarang, tepat 1 tahun yang lalu. Hari ulang tahunmu. Selamat ulang tahun sayang
Mungkin sampai detik ini pun, perasaanku tidak berubah
Semoga kelak, kedewasaan akan membawamu menemukan cinta kamu cari
Bermimpilah setinggi langit
Jangan pernah takut terjatuh
Cinta tidak akan pernah membiarkanmu terjatuh
Cinta hanya akan membuatmu belajar
Berdiri, melangkah, bahkan berlari sekuat energi di dalam hatimu

Aku berdoa semoga Tuhan, malaikat, dan cinta selalu ada bersamamu
Menjadikanmu seorang Jendral perkasa
Seperti yang selama ini memimpin asa dan nyanyian hatiku
Tetaplah menjadi Jendralku
Meskipun kelak kita tidak bisa bersama seperti dulu
Baik-baiklah dimanapun abang berada.

I love you, Dendi   









Tidak ada komentar:

Posting Komentar