Selasa, 02 September 2014

Film Pendek - Dua Sisi



Judul     : Dua Sisi                                                               Fiksi
Durasi   : 15 menit                                                                  Pemain              : 3 orang
Set        : Ruang Kerja Praktek Psikolog                                Penulis Naskah : Neno





Uci         as     Dinda
Micky  as    Dendi
Egi          as    Psikolog





Sinopsis :

Dinda, seorang gadis “berkepribadian ganda” yang sedang ditangani seorang Psikolog. Riwayatnya, Dinda pernah jatuh cinta pada seorang laki-laki saat usianya masih belasan. Lebih dari 3 tahun mereka pacaran, laki-laki itu meninggal karena kecelakaan. Namun, cinta Dinda terlanjur tumbuh terlalu dalam hingga membuatnya mengalami abnormalitas kepribadian. Sebuah pribadi lain, muncul dalam dirinya sebagai sosok laki-laki yang selalu berbagi cerita apapun dengannya. Sosok itu bernama Dendi. Laki-laki bijaksana yang salau menuntun Dinda saat teringat dengan Alek, almarhum pacarnya. Bertahun-tahun Dendi dan Dinda tumbuh bersamaan, hingga kemudian alam bawah sadarnya tak mampu lagi melakukan interaksi sewajarnya dengan dunia nyata.  

“Cinta adalah karunia Tuhan. Berbahagialah manusia, ketika dia masih diberikan kesempatan untuk mencicipi tentang cinta. Mencari tahu makna, arti dan rasa tentang cinta. Hanya manusia beruntung yang bisa merasakan tentang keberadaan Cinta di dalam hatinya.” kata Dinda, terbawa lamunan.

Dendi menatapnya, lalu tersenyum. “Kamu terlalu memuja cinta. Sementara, cinta itu nggak pernah berpihak sama kamu. Dia pengkhianat,” sinisnya.

Dinda menatapnya marah. “Cinta bukanlah nafsu kebinatangan seperti yang selama ini dipahami oleh banyak anak ingusan di dunia. Cinta juga bukan sekedar komitmen dan tanggung jawab,” dia tampak geram dan melotot pada Dendi. “Dari kacamataku, Cinta adalah rasa dua arah yang diungkapkan dengan caranya masing-masing.” Dinda mereda, dan duduk di dekat jendela. “Dengan Cinta, semua yang beku menjadi cair, amarah menjadi senyuman hangat, dan kesedihan menjadi titik kekuatan untuk melatih tentang sabar dan ikhlas.” Lanjutnya.

Dendi menyelonjorkan kakinya di sofa. “Ya, ya, ya. Cinta itu selalu berjalan tanpa logika. Ketika sedang jatuh cinta, kita bisa melakukan hal-hal yang sama sekali bahkan tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.” Sindirnya.

“Cinta itu bersabar. Ketika sedang mencintai seseorang, sekuat dan sesering apapun luka yang diberikan pada kita, namun kita tetap selalu bisa tersenyum kembali dan memaafkannya.” Dinda terus kemudian menatap Dendi. “Omong kosong, kalau kamu bilang, kamu nggak pernah jatuh cinta,” tegasnya lalu tertawa.

Dendi terkekeh dan akhirnya mengakui bahwa dia memang pernah mengalaminya. “Cinta itu rela berkorban. Ketika jatuh cinta, kita berani memperjuangkan hal-hal yang memang layak untuk didapatkan, mengorbankan banyak hal cuma untuk menjadi pendamping di hari-harinya.”

Dinda tersenyum.

“Kenapa kamu jadi marah-marah? Cinta itu ikhlas. Dia tumbuh sebagai tunas pesona jiwa. Kalau tunas tidak tercipta dalam sesaat, maka dia juga tidak akan tercipta bertahun-tahun. Atau sia-sia sebagai harapan abadi. Terima itu,” Dendi berkata santai.Puisi cinta bukanlah pendapat yang dinyatakan. Dia adalah lagu yang muncul pada luka yang berdarah, atau mulut yang sedang tersenyum.

Mata mereka beradu cukup lama. Kemudian, Psikolog berbicara di depan wajah Dendi. “Lantas kenapa harus ada ribuan kata cinta di muka bumi, kalau ternyata setiap manusia tetap harus merasakan sakit hati?”

“Setiap orang punya persepsinya masing-masing untuk mendefinisikan kata cinta, yang kebanyakan hanya bisa dirasakan tanpa bisa dilihat dengan kasat mata.” jawab Dendi.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah untuk dituturkan dari mulut ke mulut. Tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.” sahut Dinda.

Psikolog mengangkat tali hipnotisnya, dan menanamkan sugesti, “Yakinlah pada Tuhan dan MalikatNya. Jika cinta tidak dapat mengembalikan dia yang kamu sayang kembali ke hadapanmu dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kalian di kehidupan yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar